Ringkasan Khotbah : 30 Agustus 1998
Finalitas & Kuasa Penginjilan
Nats : Kis 1:8; 4:12
Pengkhotbah : Rev. Sutjipto Subeno
Pada minggu ini kita membaca satu bagian ayat yang begitu tegas
diucapkan oleh Tuhan Yesus ketika dia akan naik ke surga. Dimana Dia melarang
para murid meninggalkan Yerusalem dan menyuruh mereka tinggal menantikan janji
Bapa. Pada saat itu mereka akan menerima kuasa untuk menjadi saksi Kristus
ditengah dunia mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi.
Ini merupakan berita yang sangat penting dan sentral di dalam kita mengerti
kebenaran Kekristenan. Roh kudus diutus agar kita hidup berpusatkan Kristus dan
ini adalah salah satu penugasan yang dituntut sebelum anak-anak Tuhan pergi
memberitakan Injil.
Dalam Kis 1:5 Kristus mengatakan, "Kamu akan dibaptis dengan
Roh Kudus." Pernyataan ini mengingatkan kembali apa yang telah dikatakan oleh
Yohanes Pembaptis ketika dia membaptis dengan air. Disini yang membaptis adalah
Yesus Kristus dan dibaptis dengan Roh Kudus. Berarti Roh Kudus disini merupakan
alat bukan pelakunya. Apa artinya seorang yang dibaptis dengan Roh Kudus
dikaitkan dengan "Kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atasmu dan
kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung
bumi." Disini kita melihat konsep yang jelas sekali kalau Roh Kudus ada di dalam
diri seseorang maka yang terjadi orang itu akan mentuhankan Kristus dan menjadi
saksi yang memberitakan Kristus. Di dalam I Kor 12 Paulus kembali menegaskan
bahwa tidak ada satu orangpun yang mentuhankan Kristus kecuali oleh Roh Kudus.
Apakah artinya kita bertugas sebagai orang Kristen? Jawaban
hanya satu mentuhankan Kristus dalam seluruh aspek hidup kita. Dalam Kis 4, kita
melihat bagaimana ketuhanan Kristus dibuktikan bukan sekedar teori tetapi
betul-betul menjadi tugas dan satu komitmen yang muncul dalam diri anak Tuhan.
Di Kis 4:11-12, Petrus ditekan untuk tidak berbicara tentang Kristus tetapi
dalam kondisi yang tidak mudah, mereka tidak takut. Pada saat seperti itu Petrus
mengeluarkan kalimat yang sangat final. Inilah kunci finalistas Kristus yang
harus kita mengerti yaitu Kristuslah satu-satunya jawaban bagi persoalan dunia
sebab dibawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang di dalamnya kita bisa
diselamatkan kecuali di dalam Yesus Kristus. Ini merupakan satu kemutlakan yang
tidak bisa ditolak. Kristus yang menjadi batu yang dibuang tetapi justru telah
menjadi batu penjuru bagi seluruh sejarah. Saudara, ini merupakan pengakuan dan
jawaban yang tidak memungkinkan adanya jawaban lain untuk disodorkan pada
manusia didunia. Apalagi kita di Indonesia yang khususnya mengalami krisis yang
begitu serius.
Dosa yang terdiri dari empat huruf tidak mudah diselesaikan.
Waktu kita menganggap tidak ada, dosa semakin menyatakan diri dan merajalela.
Itulah fakta dosa. Dosa tidak bisa diselesaikan dengan cara apapun didunia, ini
suatu realita. Realita dosa tidak bisa diubah karena merupakan masalah internal.
Tekanan luar hanya pemicu tetapi bukan sumbernya. Manusia berdosa karena di
dalam dirinya berdosa dan penyelesaiannya harus disadari dari dalam. Dunia tidak
mungkin melihat penyelesaian seperti ini, kecuali sebagaimana yang disebutkan
dalam Kis 4:12, "Sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Dosa menyebabkan
dunia ini celaka, menuju pada kebinasaan dan tidak memberikan kesempatan manusia
dapat diselamatkan kecuali ada penyelesaian terhadap dosa. Untuk hal ini di
seluruh dunia sejarah membuktikan tidak ada satu nama diberikan kepada manusia
yang bisa menjamin selesainya dosa. Hanya ada satu jawaban yaitu kehidupan
Kristus yang tidak berdosa dan kebangkitanNya yang mengalahkan kuasa dosa.
KebangkitanNya membuktikan bahwa Dia sudah mematahkan kuasa dosa dan sudah
menang atas segala belenggu dosa yang membinasakan. Kedua, ketika Kristus
bangkit dari kematian membuktikan bahwa Dia betul-betul tidak berdosa sehingga
dengan kekuatan kesucian dan kekuatan ilahiNya membuat Dia mampu bangkit. Ini
membuktikan kepada seluruh jaman bahwa Dia adalah kebenaran yang sah
satu-satunya (bnd Yoh 14:6).
Dosa hanya bisa diselesaikan ketika keadilan Allah dan kasih
Allah bisa dipertemukan di dalam satu pribadi yaitu di dalam diri Anak tunggal
Allah yang harus mati menebus manusia berdosa. Penebusan Kristus menjadi
penyelesaian daripada dosa manusia. Disatu pihak dosa manusia harus dihukum,
dilain pihak cinta Allah ingin menyelamatkan. Dua sifat ini harus berjalan
bersama dan satu-satunya tempat yang dapat menyelesaikan adalah di dalam
kristus. Petrus bukan karena kehebatan dirinya ketika mengungkapkan ini
melainkan karena Roh Kudus yang ada di dalam dirinya. Roh Kudus yang memberi
kuasa sehingga dia menjadi orang yang mentuhankan, meninggikan, memberitakan dan
menjadi saksi Kristus. Inilah kunci satu-satunya yang dibutuhkan oleh dunia ini.
Tidak ada pertobatan, orang semakin memikirkan kepentingannya sendiri,
semena-mena bertindak dan semakin liar maka negara akan hancur. Kristus adalah
berita final namun manusia tidak mudah bertobat. Itu sebabnya Kristus mengatakan
jangan pergi. Tunggu di Yerusalem sampai kuasa Roh Kudus akan menaungi kamu. Ini
menunjukkan masalah yang serius. Kristus juga memerintahkan untuk kita menunggu
supaya para murid mempunyai dunamos (kekuatan kuasa) untuk melakukan hal itu.
Dengan kata lain untuk menjalankan tugas kesaksian ini tidak mudah oleh
karenanya diperlukan kuasa.
Disatu pihak tugas ini sangat serius, dilain pihak tugas ini
begitu sulit? Mengapa? Karena tugas ini harus menerobos beberapa lapisan.
Lapisan pertama, tugas memberikan kesaksian. Tugas menjadi saksi dan
meberikan kesaksian menerobos lapisan yang pertama yaitu filsafat. Ketika kita
mau memberitakan Kristus satu-satunya Juru Selamat, manusia tidak mudah terima
karena dunia sudah jatuh dalam dosa dan penuh dengan berbagai konsep pemikiran
dunia. Bukan hanya itu, ketika kita mau menjadi orang Kristen yang mau
mentuhankan Kristus, melihat Dia sebagai Tuhan itupun kita akan membentur
filsafat-filsafat yang kita sering kali pelajari. Ketika kita menjadi orang
kristen pertanyaan berapa jauh kita sudah dikuasai oleh Kristus dan seberapa
jauh saya sudah mentuhankan Kristus. Ini pertanyaan serius! Sebab sekalipun kita
menjadi orang Kristen kita sendiri belum memiliki pola pikir kristiani yang
sejati. Terlalu banyak pencemaran yang terjadi di dalam hidup kita bahkan setiap
hari kita beresiko tercemar oleh konsep-konsep yang melawan prinsip kebenaran
Allah yang berusaha menarik kita hidup di dalam dosa. Kita harus sadar bahwa
dunia kita adalah dunia yang berdosa. Saudara, berapa jauh kita sudah kembali
kepada Tuhan? Jika kita berusaha untuk menyelesaikan dengan kekuatan kita saya
jamin tidak ada satu orangpun yang akan kuat menghadapinya. Kecuali ada kuasa
eksternal yang memberikan pertolongan kepada kita. Kristus sadar ketika kita
menjadi anak Tuhan, bertobat, tidak langsung saat itu juga kita balik ke surga.
Tetapi Kristus justru berdoa, "Bapa sama seperti Engkau mengutus Aku ke dalam
dunia demikian Aku akan mengutus mereka juga ke dalam dunia. Artinya kita
sebagai orang kristen diletakkan ditengah-tengah dunia dengan berbagai pemikiran
berdosa yang ada didalamnya. Untuk itu Tuhan memberikan kuasa Roh Kudus untuk
memampukan dan menguatkan kita.
Kedua, penyelesaian problem dosa bukan sekedar penjelasan
rasional melainkan kita perlu kuasa Roh Kudus untuk mendobrak dan menghancurkan
kuasa kegelapan yang ingin mencengkeram untuk mematikan kita. Kuasa ini adalah
kuasa dosa yang begitu mencengkeram manusia dan tidak akan melepaskan orang
untuk kembali kepada kebenaran. Dalam Ef 6 dikatakan kita harus mempunyai
pertahanan yang kokoh karena kita sedang berhadapan dengan kuasa kegelapan,
kuasa setan yang sedang membelenggu manusia dengan kuasa dosa dan itu yang tidak
mudah.
Ketiga, bukan cuma kita berhadapan dengan
filsafat-filsafat, dengan kuasa kegelapan yang sedang mencengkeram kita, tetapi
yang paling serius adalah kita sedang berhadapan dengan diri kita sendiri.
Ketika ada orang yang menuntut dia untuk bertobat, berubah, mengerti kebenaran
dan berhenti dari hal yang salah seringkali orang itu sulit berubah. Kondisi ini
akan terus begini kecuali ada dobrakan yang keras. Saudara, adanya khotbah,
pemberitaan, supaya kita belajar, itu menunjukkan kita masih mungkin untuk
berubah. Kita percaya kuasa firman bisa merubah kita, kuasa firman bukan
mengubah orang lain tetapi mengubah diri kita dulu. Ini tuntutan yang penting
bagi kita! Ketika Tuhan meminta kita menjadi saksi Kristus, kita menuntut diri
kita agar dapat menjadi contoh saksi. Karena saksi Kristus menyangkut dua hal
yaitu saksi secara pasif melalui kesaksian hidup dan saksi secara aktif ketika
kita memberitakan firman kepada orang lain. Dua bidang ini harus saling
menunjang satu sama lain dan dikerjakan bersama-sama.
Seringkali saat memberitakan Injil kita takut dan tidak mau
karena beresiko terhadap jiwa kita. Ini semangat manusia berdosa. Seringkali
sebagai orang Kristen kita tidak mempunyai kekuatan, cinta kasih dan semangat
untuk memberitakan injil, mengapa? Karena kita sendiri gagal untuk mengerti dan
mempunyai kekuatan mendobrak, mengalahkan egoisme kita sendiri. Itu sebabnya
kita perlu kuasa untuk dapat menjadi saksi Kristus. Seperti Petrus ketika
berhadapan dengan Sanhedrin dia berani memberitakan kebenaran karena Roh Kudus
ada di dalam dia. Inilah bukti kalau seseorang sudah berada di dalam Kristus dan
dalam pimpinan Tuhan.
Biarlah ini menjadi kekuatan ketika kita sedang menikmati
perjamuan kudus. Mari sekali lagi kita bertanya, "Tuhan, sudah seberapa jauh
saya mentuhankan Kristus di dalam hatiku?" Dunia sangat membutuhkan berita
tentang Kristus sebagai Tuhan. Tetapi sebelum kita menjadi saksi mari kita
terlebih dahulu menginstrospeksi diri kita. Dengan demikian di dalam hidup, kita
menjadi saksi Tuhan yang nyata ditengah dunia. Betapa celakanya kalau dunia yang
seharusnya bisa melihat kebenaran melalui orang Kristen, justru mereka sendiri
gagal menyatakan penuhanan Kristus kepada orang lain. Betapa tidak ada
pengharapan lagi dunia ini! Saya mengharapkan setiap kita boleh memikirkan
kembali sudahkah didalam hidup saudara selama ini betul-betul mentuhankan
Kristus sehingga ketika berjalan, berbicara atau melakukan apapun orang dapat
melihat Tuhan yang ada di dalam hati saudara. Berapa besar kuasa itu muncul di
dalam hidup saudara dan berapa jauh saudara sudah bersaksi, menyaksikan Kristus
sebagai Tuhan dan memberitakan kepada setiap orang dari mulai Yerusalem, Yudea,
Samaria dan sampai keujung bumi. Amin!
Diposting oleh : eki kawamasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar