Jumat, 15 Juni 2012

Ringkasan Khotbah (Human Growth & Education)

Ringkasan Khotbah : 08 Agustus 2003
Christian View of Education: Human Growth & Education
Nats: Ul. 6:4-7, Luk. 2:40
Pengkhotbah : Rev. Sutjipto Subeno
Saat ini cukup banyak orang Kristen yang dapat kita lihat diberbagai tempat, tetapi ternyata sangat sedikit diantara mereka yang sungguh-sungguh mengerti tentang iman Kristen yang sejati, walaupun mungkin diantara mereka ada yang pernah belajar didalam sekolah Kristen. Bahkan ketika mereka masuk kedalam dunia kerja, hidup mereka begitu jauh daripada konsep-konsep tentang kekristenan yang benar. Kehidupan yang dituntut oleh iman Kristen begitu susah untuk dipraktekkan karena perubahan itu menuntut setiap orang yang bertobat untuk merubah paradigma hidup kita yang lama.
UU Sisdiknas yang telah diresmikan beberapa bulan yang lalu seharusnya membuat kita sadar dan kembali introsepksi diri dan berpikir tentang pendidikan Kristen. Semua orang pasti sadar betapa pentingnya pendidikan bagi setiap manusia yang bertumbuh, tetapi banyak yang masih tidak mengerti tentang apa itu pendidikan. Maka kalau kita lihat selama ini pendidikan banyak sekali  menghasilkan koruptor, penjahat, dll. Padahal pendidikan khususnya pendidikan Kristen seharusnya menghasilkan manusia yang mencintai Tuhan, berilmu tinggi, berguna bagi masyarakat, mempunyai citra yang baik, dan bermoral tinggi.
Setelah kita melihat kenyataan ini, seharusnya kita perlu memikirkan ulang mengenai pendidikan Kristen yang selama ini dijalankan diberbagai sekolah Kristen karena hasil daripada sekolah-sekolah Kristen itu tidak menjadi seperti yang seharusnya. Lalu, dimanakah posisi dan nilai daripada sekolah-sekolah tersebut ditengah dunia yang berdosa ini ? Maka pada saat ini kita akan mulai belajar mengenai presaposisi daripada pendidikan, sehingga pengetahuan kita mengenai pendidikan tidak kabur atau bahkan sama sekali tidak jelas.
Kekacauan pada peresmian RUU Sisdiknas hanya terjadi karena masalah seputar mata pelajaran agama dalam suatu sekolah. Hal ini menunjukkan betapa kecilnya perbedaan antara sekolah Kristen dengan sekolah dunia pada saat ini. Padahal nilai daripada kekristenan seharusnya mencakup segala-galanya didalam suatu sekolah. Sebagai contoh: sampai saat ini baik sekolah Kristen maupun sekolah dunia masih mengajarkan teori evolusi yang mengajarkan bahwa manusia hakekatnya sama dengan hewan sehingga mengakibatkan mengajar manusia dengan mengajar hewan adalah hal yang sama.
Dan juga, konsep-konsep yang duniawi dan salah tetap diajarkan  didalam sekolah-sekolah Kristen, hal-hal yang rohani dibuang dari segala pendidikan hingga sekolah sama sekali tidak bernuansa rohani. Jika hal demikian terjadi, layakkah sekolah tersebut dikatakan sekolah Kristen yang memuliakan dan mengerjakan pekerjaan Tuhan didalam pendidikan?
Pendidikan disini sangat berkaitan erat dengan antropologi karena pendidikan antara manusia dengan hewan tidaklah sama sehingga kita harus bisa memisahkan bagaimana mendidik manusia tidak seperti mendidik hewan. Sebelum mendidik manusia, kita harus sadar terlebih dahulu siapakah manusia itu. Menurut kekristenan bahkan berdasarkan Firman Tuhan, manusia diciptakan berdasarkan gambar dan rupa Allah (prinsip imago dei) sehingga manusia jelas jauh lebih tinggi dari segi apapun daripada hewan. Jadi seharusnya pendidikan yang dikerjakan oleh keristenan seharusnya jauh lebih unik daripada pendidikan yang ditawarkan oleh dunia sekuler.
Beberapa tema utama dari doktrin manusia atau antropologi didalam kekristenan yang harus dibedakan dengan antropologi dunia/sekuler antara lain :
1. Manusia dicipta menurut Gambar dan Rupa Allah. Dunia meneliti bahwa manusia berada didunia adalah karena faktor kebetulan. Hal ini mengakibatkan setiap manusia sebenarnya tidak perlu bertanggung jawab kepada Allah karena manusia bukan diciptakan oleh Allah. Firman Tuhan secara jelas mengatakan bahwa manusia berada karena ciptaan Tuhan. Bahkan manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling tinggi. Sejak kecil memang kita telah dijelaskan hal demikian, tetapi seluruh aspek hidup kita menolak hal itu dan menerima teori evolusi dalam pengertian hidup kita.
2. Secara natur manusia telah jatuh ke dalam dosa. Bagi dunia, manusia ketika lahir berstatus netral atau bahkan baik. Dan selanjutnya status daripada manusia tersebut tergantung pada perjalanan hidupnya. Sama seperti kertas putih bersih yang makin lama semakin dikotori oleh banyak hal di dunia. manusia tidak mau benar-benar mengaku bahwa dirinya berdosa dan layak masuk neraka, tetapi menganggap dirinya cukup baik untuk masuk surga. Hal ini sangat kontras dengan kkekristenan yang mengajarkan bahwa manusia begitu berdosa sehingga untuk bisa selamat mutlak memerlukan anugerah dari Allah.
3. Tujuan hidup manusia adalah untuk memuliakan Allah. Dunia mengajarkan manusia ada bukan karena dicipta Allah, hal inilah yang mengakibatkan hidup manusia bukan untuk memuliakan Allah karena tidak ada hubungannya antara Allah dengan manusia. Sudut pandang kekristenan memberikan kebenaran bahwa ketika Allah menganugerahkan keselamatan kepada manusia, Dia menuntut manusia untuk mengguna-kan hidupnya untuk memuliakan Allah karena hidupnya berasal dari Dia, keselamatan dari Dia, bahkan segala-galanya berasal dari Dia (Rm 11:36).
4. Hidup manusia diakhiri dengan kekekalan. Dunia pendidikan saat ini tidak mengajarkan bahwa manusia pada akhir hidupnya harus bertanggung jawab kepada Tuhan. Hal ini kelihatannya wajar karena sebelumnya manusia telah diberikan pengertian bahwa manusia bukan ciptaan Allah, sehingga antara Allah dengan manusia tidak berhubungan. Hal demikian mengakibatkan manusia tidak takut kepada apapun, bahkan penghukuman Allah. Manusia menggunakan pengetahuannya dengan sembarangan bahkan mengakibatkan hancurnya manusia dan lingkungannya. Berdasarkan Firman Tuhan, setiap manusia pada akhirnya pasti harus bertanggung jawab kepada Tuhan atas hidupnya masing-masing, termasuk pendidikan yang telah diperolehnya. Dan, setiap manusia hanya ada dua pilihan, yaitu hidup kekal atau mati kekal. Oleh sebab itulah setiap kepandaian harus digunakan dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab kepada Tuhan.
Setelah kita melihat esensi daripada manusia, pendidikan Kristen dan pendidikan dunia seharusnya sangat berbeda jauh karena bagaimana kekristenan dan bagaimana dunia melihat manusia sangat jauh berbeda. Dan, kalau kita kontraskan esensi dari manusia diatas dengan dunia pendidikan yang selama ini kita terima, maka hasilnya akan sangat berlawanan. Pendidikan yang hingga saat ini berjalan, masih sangat menjauhi daripada esensi manusia yang sebenarnya. Jadi apa yang dicapai oleh pendidikan selama ini hanyalah kegagalan dalam membentuk manusia.
Dunia pendidikan khususnya kekristenan seharusnya sadar bahwa manusia dicipta oleh Allah dan bertujuan untuk memuliakan Allah, bahwa hidup manusia hakekatnya berdosa kepada Allah dan membutuhkan anugerah, dan kehidupan manusia berakhir pada kekekalan. Dan, kesadaran akan hal tersebut, seharusnya dapat merubah seluruh sistem yang ada di sebuah sekolah dan bagaimana untuk mendidik seorang manusia. Baik mulai dari institusi, guru, sosial, tujuan, motivasi, sampai dengan kurikulum seharusnya membawa setiap manusia yang terlibat didalam dunia pendidikan untuk semakin mengenal Allah, mengenal dirinya sendiri, tahu tujuan daripada sekolah, dan meggunakan hasil dari pendidikan itu  dengan hati yang memuliakan Allah dan bertanggung jawab kembali kepada Allah. Maka, inilah bukti yang benar-benar menunjukkan akan pertumbuhan manusia (human growth). Human growth tidak hanya mencakup segi kuantitas daripada manusia yang ada di dunia. Apa gunanya jika kuantitas dari human growth begitu besar tetapi hanya berakhir kepada kematian kekal dan semakin merusak seluruh dunia ini. Human growth seharusnya juga melihat dari segi kualitas dari setiap manusia untuk mencapai kualitas yang di dituntut oleh Tuhan kepada setiap manusia itu. Jadi, human growth adalah hasil dari proses bagaimana merubah manusia-manusia yang hidup awalnya berdosa sampai mempunyai hidup yang memuliakan Allah dengan pendidikan yang cermat melalui sekolah.
Maka jelaslah bahwa sekolah dan guru memegang peranan yang amat sangat penting untuk membentuk pertumbuhan manusia yang tepat pada sasaran. Sekolah dan guru harus dapat melaksanakan pendidikan dengan amat tegas dan dengan konsep yang benar, sehingga mampu membentuk manusia untuk menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan. Hasil daripada pendidikan khususnya sekolah Kristen seharusnya dapat membentuk manusia menjadi terang bagi dunia yang berdosa, melaksanakan mandat budaya didalam masyarakat dengan tepat, mempunyai sudut pandang yang begitu tajam terhadap berbagai masalah, mempunyai pengertian yang tajam pada segala pengetahuan ditinjau dari sudut pandang Tuhan dan mempertanggung jawabkannya sebagai anak Tuhan, mampu menganalisa secara kritis, dan dapat membuka wawasan didunia ini, sehingga dapat melihat apa yang tidak dapat dilihat oleh dunia dan mempunyai pandangan kekristenan yang tajam dan kokoh. Amin.?

Diposting Oleh : eki kawamasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar