Selasa, 12 Juni 2012

Kiat Sukses Pekerjaan dan Keluarga



Pekerjaan dan Keluarga


Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.- I Timotius 3:4


Jika tidak hati-hati, pekerjaan kita bisa menghancurkan kehidupan pribadi dan keluarga kita. Semakin pekerjaan kita maju, keluarga kita semakin berantakan. Ini sebenarnya bukan hal yang aneh jika memang kita tidak bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga. Sudah banyak keluarga menjadi korban dari kesuksesan seseorang dalam pekerjaannya, bukankah ini adalah hal yang sangat ironis? Bukankah sudah seharusnya kesuksesan kita dalam pekerjaan diimbangi kesuksesan kita membangun keluarga?
Norman Brodsky, CEO Citi Postal mengaku bahwa keluarganya mengalami kegagalan selama bertahun-tahun seiring dengan perusahaannya yang berkembang pesat. Hampir semua waktunya tersita hanya untuk pekerjaan, pekerjaan dan pekerjaan. Bahkan ketika berkumpul di meja makan untuk bercengkerama dengan anak-anak, tidak ada yang dipikirkannya selain pekerjaannya. Meski bisnisnya berkembang pesat, namun apalah artinya itu jika keluarganya menjadi berantakan.
Jadilah pemimpin yang hebat di dalam pekerjaan, namun jangan lupa bahwa kita juga harus menjadi pemimpin hebat di dalam keluarga. Jika kita hanya hebat di meja kerja, namun tidak hebat di meja makan saat bersama keluarga, maka kita sebenarnya sedang mengalami kegagalan di dalam hidup. Bagaimanapun juga pekerjaan tidak akan bisa menjadi lebih penting dan lebih berharga daripada keluarga kita. Tidak ada yang bisa menggantikan hal itu, termasuk pekerjaan kita yang sangat sukses sekalipun.
Bisnis bisa mengurus dirinya sendiri dengan cukup baik tanpa kehadiran kita untuk jangka waktu yang singkat. Waktu itulah yang akan kita gunakan untuk memberi perhatian kepada keluarga sehingga mereka tahu bahwa mereka jauh lebih penting daripada bisnis kita. Bagaimana dengan pekerjaan dan keluarga kita? Apakah semuanya berjalan dengan cukup seimbang? Ataukah kita lebih banyak merampas waktu keluarga untuk pekerjaan yang sedang kita geluti? Jadilah lebih bijak sehingga antara keluarga dan pekerjaan bisa berjalan seimbang.
Tidak ada yang bisa menggantikan keluarga kita, termasuk pekerjaan kita.

Diposting Oleh : eki kawamasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar